MTsN 2 Flotim (Inmas) – Dipertengahan tahun 2020, tepatnya pada hari Senin tanggal 15 Juni, keluarga besar MTsN 2 Flores Timur menerima kunjungan Silaturahim Ahmad Yohan, M.Si, salah satu Anggota DPR RI Komisi XI Periode 2019-2024. Kegiatan Silaturahim digagas dengan agenda dialog interaktif yang melibatkan seluruh guru dan pegawai pada lembaga pendidikan ini.
Sebelum dilaksanakannya kegiatan dialog interaktif, di
beranda kantor Madrasah
bersama anggota DPR RI saling bertukar
cerita, berbagi pengalaman yang sesekali
diselingi canda tawa menambah suasana kian akrab seolah tanpa sekat pembeda
antara pejabat negara dengan masyarakat biasa. Sebuah panorama berbeda sengaja di
tampilkan pejabat negara yang kebanyakan memiliki kecenderung Jaim alias jaga
image ketika menjalin komunikasi dengan masyarakat umum itu. Pesan
yang dapat dipetik dari komunikasi bersahabat ini yaitu manusia pada sejatinya
sederajat.
Sesaat kemudian obrolan berakhir, dan Kepala Madrasah mengarahkan segenap guru dan
pegawai memasuki ruang dialog yang telah dipersiapkan.
Dalam
sambutannya, Kepala MTsN 2 Flores Timur
mengulas beberapa
hal terkait pendidikan generasi Lamakera, siswa Drop Out, kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak,
mahalnya biaya pendidikan, hegemoni budaya lokal yg tergeneral di tengah
masyarakat, pendidikan di aras modernitas, hingga efek gemuruh Pandemi Covid 19
terhadap pendidikan. Singkat kata singkat cerita dapat diramu dengan kalimat
sederhana yakni adanya problematika
pendidikan generasi Lamakera saat
ini, terkhusus anak- anak
usia SMP/MTs dan
sederajat.
Menanggapi ulasan Kamad tersebut, oleh
Anggota DPR RI Komisi XI Kakanda Ahmad
Yohan, M.Si
yang lebih
familiar dikenal dengan sapaan AYO, memulai pembicaraannya dengan
mengulas ulang sejarah pendidikan di lamakera pada masa silam.
Lamakera adalah
sebuah perkampungan di ujung pulau Solor Kec.
Solor timur, terkenal tanah tandus, negeri para nelayan ternyata mampu
menciptakan generasi- generasi cerdas dan hebat di berbagai bidang kehidupan,
terkhusus bidang Agama dan Pendidikan Islam.
Majunya pendidikan di Lamakera pada masa
itu menarik perhatian para pelajar di NTT dari beberapa daerah berdatangan dengan tujuan menimba
ilmu yang kemudian sebagai sarana penyebaran Islam di NTT. beliau juga mengulas
bahwa Kantor Departemen Agama di NTT pertama kalinya berada di Lamakera. Sejarah ini tentunya tidak hanya menarik
untuk dongeng sibuyung terlelap tidur, tapi harus tetap di kenang sembari
menata ulang demi perkembangan pendidikan generasi Lamakera yg lebih kompeten
dalam bidang IPTEK yang bernuansa keIslaman. Sejatinya
sejarah ini menjadi motivasi buat generasi penerus Lamakera untuk kembali
mendulang masa gemilang yang pernah ditorehkan generasi masa silam.
Sebagai lembaga pendidikan formal,
MTsN 2 Flores
Timur tentunya harus mampu menemukan formula alternatif,
sekaligus solusi berikut realisasi konkret dalam upaya mengentaskan generasi
Lamakera usia sekolah yang terpaksa memilih melaut demi pemenuhan kebutuhan
ekonomi keluarga. Untuk menyikapi kondisi ini tentu tidak bisa dilimpahkan
sepenuhnya pada pundak para guru, akan tetapi semua kita bergandeng tangan, sehingga
harapan untuk mengembalikan kejayaan pendidikan di Lamakera dapat kembali
terwujud. Dengan
kata lain, pendidikan
dibawah asuhan para guru hanya
berlangsung beberapa jam, selebihnya peran orang tua sangat
dibutuhkan, karena pondasi awal pendidikan yang ideal dimulai dari keluarga.
Sebelum menutup pembicaraan, AYO yang dibesarkan dari Almamater Madrasah kembali mengajak semua kita bergandeng tangan untuk bergerak dan berkonstribusi demi pengembangan Madrasah dan pendidikan generasi Lamakera kedepan.
Humas MTsN 2 Flotim (15/06/2020).