Larantuka (Humas) – Perayaan Ekaristi Kudus Pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (pesparani) perdana tingkat Kabupaten Flores Timur berlangsung meriah dan semarak (Jumat, 21/02/2020). Ribuan umat hadir mengikuti misa dengan konselebran utama, Yang Mulia Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, Pr dan didampingi para imam.
Hal menarik dan unik terlihat saat perarakan Bapak Uskup
Larantuka bersama imam memasuki arena taman kota dimana Uskup dan para Imam
diiringi Drum Band Gita Sahara MAN 1 Flores Timur (MAN Waiwerang). Pemandangan
tersebut semakin menegaskan bahwa Kabupaten Flores Timur merupakan daerah
terukun di Nusa Tenggara Timur.
Dalam khotbahnya, Yang Mulia Bapa Uskup Larantuka menyatakan
kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik merupakan bagian dari Iman dimana
kita semua mengekspresikan iman tersebut dalam nada dan lagu. Selain
mengekspresikan iman, umat Katolik juga dituntut untuk mewujudnyatakan iman itu
dalam setiap perbuatan karena menurutnya
Iman tanpa perbuatan adalah mati.
“Iman tanpa perbuatan adalah mati, karena kita boleh bangga dengan kota reinha namun ketika semua tidak nampak dalam perbuatan konkrit maka iman itu menjadi mati, koson, hampa dan sia-sia”, jelas Uskup Frans Kopong Kung.
Beliau juga mengingatkan padua suara adalah sesuatu
perpaduan yang harmoni, indah maka sangat dibutuhkan semangat solidaritas untuk
mendidik, membangun, menghargai setiap
perbedaan sehingga membentuk perpaduan yang indah, harmoni dan menarik.
“Sebagai sebuah solidaritas pesparani harus menjadi
sarana untuk membangun rasa solidaritas dengan sesama yang indah”
tambahnya.
Perayaan misa pembukaan berlangsung meriah dihadiri
Wakil Bupati Flotim, Agustinus Payong
Boli, SH, para pimpinan DPRD Flores
Timur, Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Flores Timur, para pimpinan OPD, para undangan lainnya serta seluruh
kontingen atau peserta Pesparani tingkat Kabupaten Flores Timur berjumlah 825
peserta yang tersebar di 5 Zona. (***peter)