Larantuka (Humas) – Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur,
Martinus Tupen Payon, S. Ag
mengajak para guru dan siswa/i Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) St.
Fransiskus Asisi Larantuka (Fransal) agar memanfaatkan lahan atau pekarangan sekolah
untuk menanam Kelor atau Merungge istilah orang nagi Larantuka.
Hal tersebut disampaikan Martin
Tupen saat menjadi pembina upacara pada upacara bendera hari senin (
10/02/2020) di SMAK St. Fransiskus Asisi Larantuka sekaligus penyerahan kunci
untuk tiga ruang kelas baru dan gedung kantor kepada Ketua Yayasan Persekolahan
Umat Katolik (Yapersuktim) Flores Timur,
Rm. Thomas Labina, Pr, hasil
dari program pembangunan gedung sarana prasarana SMAK yang didanai DIPA Bimas
Katolik Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur tahun anggaran 2019.
Ajakan menanam kelor yang
disampaikan Martinus Tupen Payon merupakan sebuah tindak lanjut dari apa yang
disampaikan Gubernur NTT, Viktor
Bungtilu Laiskodat pada Rapat Kerja Pimpinan tingkat Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi NTT yang diselenggarakan pada tanggal 06-09 Februari 2020 di
Kupang kemarin.
Menurutnya, dalam rapat kerja
yang dhadiri Gubernur NTT tersebut dengan tegas meminta jajaran Kementerian
Agama di seluruh wilayah NTT untuk bersinergi dan mensukseskan program NTT
Bangkit Sejahtera dengan focus pada dua hal yakni pendidikan dan gisi.
“menurut hasil sebuah
penelitian mengatakan bahwa kita (ntt) miskin karena dilatar belakangi oleh
kebodohan, dan olehnya kebodohan itu hanya bisa ditanggulangi dengan
pendidikan”, ungkap martin tupen.
Karena itu beliau berharap
lembaga pendidikan SMAK Santu Fransiskus Asisi Larantuka harus dapat menjadi
lembaga pendidikan yang dapat mengentaskan kebodohan itu.
Terkait gisi, Kakankemenag Flotim, Martinus Tupen Payon
juga mengajak para guru dan siswa/i SMAK Fransal agar memanfaatkan lahan atau
pekarangan sekolah untuk menanam Kelor,
karena dari hasil penelitian juga membuktikan kelor sangat bermanfaat
untuk pencegahan, pengobatan berbagai penyakit dan suplai gisi yang paling
besar bagi manusia terutama anak-anak karena kandungan gisinya yang banyak
untuk tubuh.
“harus ada sebuah gerakan di
lingkungan pendidikan kita untuk menanam kelor yang oleh hasil penelitian
menyebutkan kelor dapat berfungsi untuk pencegahan dan pengobatan berbagai
penyakit serta sebagai asupan gisi yang baik untuk anak-anak kita”
jelasnya.
Terkait bantuan
sarana prasarana pembangunan 3 (tiga) ruang kelas baru dan satu ruang kantor
untuk SMAK St. Fransiskus Larantuka,
Martin Tupen berharap semua sarana dan prasarana yang ada tersebut dapat
dimanfaatkan secara baik demi keberlangsungan pendidikan agama dan pendidikan
keagamaan di Kabupaten Flores Timur secara khusus di lembaga pendidikan SMAK
St. Fransiskus Asisi Larantuka yang merupakan lembaga pendidikan umum yang
berciri khas agama Katolik.
“ ini menjadi
moment yang sangat berharga untuk kita
perhatikan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk pendidikan agama dan
keagamaan di lembaga pendidikan SMAK Fransiskus Asisi ini yang memang merupakan
lembaga pendidikan umum berciri khas agama”, ungkapnya.
Lebih jauh beliau
mengatakan bantuan yang diberikan pemerintah pusat melalui Kementerian Agama RI
kepada lembaga pendidikan Sekolah Menengah Agama Katolik tidak hanya diwujudkan
dalam bentuk pembanguunan sarana prasarana tetapi ada perhatian pemerintah seperti bimbingan untuk
para guru dalam kaitan dengan peningkatan tugas dan profesi serta
pembinaan-pembinaan untuk para siswa. (***peter)